KETIKA MUSLIMAH BEROLAHRAGA

Olahraga adalah ibadah. Itu tidak bisa dipungkiri. Orang yang biasa berolah raga akan cenderung memiliki jiwa yang lebih tenang serta mampu bersikap dan berpikir lebih positif. Namun, walaupun begitu, sebagai seorang muslimah kita harus pintar-pintar memilih jenis dan cara berolahraga yang menyehatkan sekaligus tidak bertentangan dengan ketentuan dalam Islam.

Pada prinsipnya, semua olahraga boleh dilakukan. Akan tetapi, ada beberapa syarat mutlak yang harus diperhatikan muslimah agar olahraga yang dilakukan tidak melanggar syariat dan bernilai ibadah.

1. Menjaga aurat
Sebagai muslimah, kita memiliki aurat yang harus dijaga dari lawan jenis yang bukan muhrim. Aurat seorang muslimah adalah seluruh tubuhnya kecuali telapak tangan dan wajah. Tentu saja, hal itu berlaku juga pada saat berolahraga.

Sebagai solusinya, saat ini banyak sekali ditawarkan pakaian olahraga untuk muslimah. Hanya saja, masih banyak yang memperdebatkan kesyar’iannya. Masih banyak baju olahraga muslimah yang masih memperlihatkan lekuk tubuh pemakainya.

Jika olahraga yang dilakukan merupakan olahraga yang tidak memerlukan tempat khusus, misalnya jogging, para muslimah memandang t-shirt berlengan panjang dan celana training sudah bisa memenuhi kebutuhan menutup aurat. Akan tetapi, ada banyak jenis olahraga lainnya, sebut saja berenang dan fitness.

Untuk kedua jenis olahraga ini, biasanya diperlukan “kostum” khusus. Banyak sekali produsen baju olahraga yang berlomba untuk menyediakan kostum bagi para pecinta olahraga ini. Akan tetapi, adakah yang bisa dikenakan juga oleh muslimah?

Saat ini, sudah mulai banyak produsen busana muslim yang mengeluarkan produk baju olahraga. Contoh yang paling jelas adalah baju renang muslimah. Ya, saat ini banyak produsen baju renang muslimah yang mengklaim bahwa produknya syar’i dan santun karena menutupi seluruh badan. Pakaian renang muslimah saat ini memang lebih baik dari pendahulunya karena ia lebih longgar dan panjang. Hanya saja, ada yang harus menjadi catatan. Pakaian itu akan menempel di tubuh saat terkena air. Bayangkan, saat kita masuk ke dalam kolam renang, pakaian masih bisa longgar, tetapi saat keluar dan sudah terkena air, kita akan terlihat seperti mengenakan pakaian penyelam karena pakaian itu sudah menempel pada tubuh sehingga lekuk tubuh jelas sekali terlihat. Oleh karena itu, banyak para ulama yang masih meragukan kesyar’ian pakaian-pakaian tersebut. Mereka pun memandang bahwa pakaian renang muslimah hanyalah sebatas fashion, belum sampai pada taraf memenuhi ketentuan syariah.

Baju renang muslimah tetap bisa dikenakan, tetapi bukan di tempat renang yang bercampur antara laki-laki dan perempuan. Baju renang itu bisa dikenakan di kolam renang khusus muslimah. Harus dperhatikan, walaupun sesama perempuan, bukan berarti kita boleh membuka aurat semau kita. Aurat harus tetap dijaga.

2. Tempat khusus
Berbeda dengan lapangan luas yang bisa menampung ratusan orang, tempat fitness ataupun kolam renang memiliki batas ruang. Sehingga bukan tidak mungkin akan terjadi percampuran antara lawan jenis. Selain itu, kemungkinan tersingkapnya aurat kita saat tengah berkonsentrasi olahraga sangatlah besar.

Sebagai jawabannya, saat ini sudah mulai banyak tempat olahraga yang dikhususkan untuk muslimah. Di antaranya tempat fitness dan kolam renang khusus. Tempat-tempat tersebut bisa menjadi alternatif untuk berolahraga sehingga percampuran antara lawan jenis yang bukan muhrim bisa dihindarkan.

3. Lebih baik dilakukan di rumah
Berolahraga di rumah sendiri bisa menjadi alternatif yang bisa dipertimbangkan. Selain minim biaya, kita juga bisa menghindari fitnah yang mungkin terjadi di tempat olahraga umum. Bagaimana caranya? Saat ini, banyak sekali beredar DVD aerobik sehingga Anda bisa berolahraga tengah rumah. Atau, Anda juga bisa menggunakan peralatan yang ada, misalnya dengan menggunakan kursi sebagai penopang, atau berjalan naik turun anak tangga. Selain itu, ada berbagai macam olahraga yang tidak membutuhkan alat, seperti push-up dan sit up. Atau, Anda bisa menggunakan botol air sebagai beban untuk mengencangkan otot lengan. Sangat banyak sebenarnya olahraga yang bisa dilakukan di rumah.

Menyapu lantai dan mengepel pun sudah termasuk ke dalam aktivitas berolahraga. Namun, kalau Anda bosan atau merasa kedua aktivitas itu tidak cukup, Anda bisa menambahkan jenisnya. Misalnya crunch yang bisa merampingkan perut, dips yang bisa melatih trisep, maupun squat untuk mengencangkan paha. Lakukan olahraga apa pun yang Anda sukai. Tentu saja, karena dimula dengan suka, pada akhirnya akan terbangun menjadi kebiasaan.

Lalu, tentukan jadwalnya agar aktivitas olahraga itu tidak terganggu sehingga Anda memiliki privasi saat melakukannya. Prinsipnya sama saja dengan berolahraga di luar rumah, yaitu milikilah komitmen dan konsistensi dalam menjalankannya. Jangan dilakukan hanya menunggu mood saja. Dijamin, jika itu terjadi, Anda tidak akan pernah berolahraga.

Pada prinsipnya, selama tidak membawa mudarat dan mematuhi ketentuan dalam agama, tidak ada satu olahraga pun terlarang bagi muslimah. Sebenarnya, menjalankan ketentuan itu tidak sulit, yang diperlukan hanyalah pembiasaan dan kemauan. Dengan memahami ketentuan itu, maka tak ada alasan lagi bagi muslimah untuk menunda berolahraga. Ingatlah jika Rasulullah Saw. lebih mencintai muslim yang sehat daripada muslim yang lemah. [Dini]

sumber: http://majalahpercikaniman.blogspot.com

One thought on “KETIKA MUSLIMAH BEROLAHRAGA

  1. Waaah, aq hobbyx renang… Sejak aq memakai jilbab.. Hobby q yang satu ini jd q tinggalkan karena blom ada pakaian renang yang sesuai dengan syariah..

Leave a comment